Bripda Sony Tewas Dibacok Saat Hendak Tangkap Pelaku Penganiayaan di Seluma
Seorang anggota Polres seluma, Bripda Sony Bintang Alfalah, tewas saat hendak mengamankan pelaku pembacokan di Seluma, provinsi Bengkulu. Dua dari tiga pelaku pembacokan pun tewas ditembak di tempat lokasi kejadian.
Bripda Sony dan personel polisi lainnya berupaya menangkap pelaku pada hari Jumat 28 Agustus 2024. Pelaku adalah Ardan yang berusia 52 tahun dan anaknya berusia 13 tahun merupakan pelaku yang tewas di tempat. Sedangkan 1 orang pelaku yang berhasil kabur merupakan remaja berusia 15 tahun. Ketiga pelaku ini dilaporkan dalam kasus penganiayaan terhadap dua orang warga.
Kabid Humas Polda Bengkulu Kombes Anuardi mengatakan pihaknya telah mendapat laporan kasus penganiayaan tersebut serta meninggalnya salah satu personel polisi. Proses hukum diserahkan sepenuhnya ke Polres Seluma.
“Untuk kasus terebut itu sudah kita terima laporannya, dan saat ini kita serahkan sepenuhnya kepada Polres untuk menangani,” kata Anuardi pada hari Sabtu 3 Agustus 2024.
Kasus berawal dari laporan masyarakat terkait penganiayaan. Atas laporan tersebut, anggota Polres Seluma melakukan penyelidikan serta olah TKP dan bergegas mengejar pelaku.
Namun, pada saat pelaku hendak diamankan, merekea melakukan upaya perlawanan terhadap anggota Polres Seluma dengan cara membacok. Bripda Sony yang dibacok berkali – kali sempat dilarikan ke rumah sakit, tetapi meninggal di dalam perjalanan, Sementara rekan dari Bripda Sony, Ipda Bambang Ilyadi, mengalami luka bacok serius di tangan.
“Atas kejadian tersebut satu anggota meninggal dunia,” kata Anuardi.
Anggota personel lain pun mengambil tindakan tegas dengan menembak Ardan dan dua pelaku di bawah umur. Ardan dan anaknya berusia 13 tahun tewas di tempat, sedangkan pelaku yang berusia 15 tahun berhasil melarikan diri ke dalam hutan. Polisi saat ini masih memburu pelaku ketiga
Kronologi Bripda Sony Gugur Dibacok Bapak dan Anak Usia 13 Tahun
Serangan membabi – buta bapak dan anak terhadap Bripda Sony, membuat polisi muda ini terkapar. Dua pelakunya terbilang masih bocah dibawah umur, yakni berusia 15 dan 13 tahun. Mereka bersama ayahnya, Ardan (52) menyerang Bripda Sony yang hendak melakukan penangkapan, dengan menggunakan parang.
Mendapat serangan itu, Bripda Sony sempat berusaha menangkis dengan menggunakan tangan. Namun nahas, serangan yang bertubi – tubi dari bapak dan anak ini membuat tubuh Bripda Sony kehilangan banyak darah dan seketika ia pun meninggal.
Peristiwa itu terjadi saat anggota Satreskrim Polres Seluma, Bengkulu. Akan menangkap ayah dan anak pelaku pembacokan, Jumat 2 Agustus 2024. Lokasi pembacokan ini terletak di wilayah perkebunan Gena Kayo di Hulu, Kelurahan Puguk, Kecamatan Seluma Utara. Kapolres Seluma AKBP Arief Eko Prasetyo melalui Kasi Humas Iptu Andi Winawan membeberkan kronologinya.
Kronologi Pembacokan oleh Bapak dan Anak
Penangkapan itu berawal dari peristiwa pembacokan yang dialami oleh dua warga Sembayat pada hari Kamis 1 Agustus 2024. Keesokan harinya sebanyaj 12 personel Satreskrim Polres Seluma menuju lokasi untuk melakukan olah TKP. Namun TKP berada di wilayah perkebunan Gena Kayo di Hulu yang aksesnya sangat sulit ditempuh. Sehingga personel harus berjalan kaki sejauh 5 kilometer untuk dapat menuju lokasi TKP.
Namun begitu tiba di lokasi sekitar pukul 16:00 WIB, anggota langsung disambut pelaku dengan bacokan senjata tajam. Nahasnya Bripda Sony bersama Kanit Pidumj Ipda Bambang Ilyadi terkena serangan tersebut.
“Tiga pelaku merupakan bapak dan anak, bapaknya Ardan (52) lalu Je (15) dan Re(13),” imbuh Kasi Humas Iptu Andi Winawan.
Satu pelaku yaitu Je langsung kabur saat anggota datang. Sedangkan Ardan dan Re menyerang anggota dengan membabi buta menggunakan parang.
“Bripda Sony terkena sabetan di tangan, lengan kepala dan kaki. Sementara pak Kanit Pidum terkena sabetan di tangan dan lengan, sehingga keduanya langsung terkapar di TKP. Kedua pelaku Ardan dan anaknya Reki langsung dilakukan tindakan tegas dari anggota dengan ditembak mati,” ungkap Kasi Humas Iptu Andi Winawan. Setelah itu barulah dilakukan evakuasi terhadap Bripda Sony dan Kanit Pidum.
“Bripda Sony tidak dapat diselamatkan dan meninggal dunia karena kehabisan banyak darah. Sementara pak Kanit Pidum usai dirawat di RSUD Tais, langsung dirujuk ke Rumah Sakit Bhayangkara Bengkulu,” beber Kasi Humas Iptu Andi Winawan.
Ucapan Terakhir Sang Bripda kepada Ibunda
Menurut penuturan Irawan Zohri yang merupakan kakak kandung dari ayah almarhum Bripda Sony. Sebelum berangkat melaksanakan tugas penangkapan, sang keponakan sempat berpamitan dengan Irawan Zohri dan menghubungi ibunya melalui telepon pada hari Jumat 2 Agustus 2024
“Korban juga sempat datang ke rumah. Namun saat disuruh makan, korban lebih memilih untuk segera pulang ke Kabupaten Seluma dengan alasan masih ada pekerjaan. Biasanya rutin makan dulu,” ujar Zohri.
Anggota Polres Seluma Bripda Sony yang gugur pada saat akan menangkap pelaku pembacokan ternyata sempat memberi pesan terakhir pada sang ibunda pada hari Jumat 2024 siang. Zohri menjelaskan sebelum kepergian keponakannya itu, Bripda Sony mengabari ibundanya melalui pesan WhatsApp sebelum salat Jumat.
“Saya ada tugas untuk penangkapan, sesudah jumat ini,”ujar sang Bripda sebelum melakukan tugas penangkapannya. Namun setelah itu, tidak ada kabar lagi dari Sony.
“Ditelfon – telfon tidak diangkat, karena belum juga ada kabar. Dan kebetulan daya ada anak di Seluma, polisi juga, tidak aktif juga (nomor handphone Bripda Sony). Akhirnya saya mencoba menghubungi istrinya. Dapat kabar itu, sebenarnya masih dirahasiakan di rumah sakit. Tapi saya cari tahu lagi dan hubungi lagi, ternyata almarhum sudah meninggal dunia,” pungkas Zohri kepada salah satu awak media.
Bripda Sony Dimakamkan Secara Militer dan Dianugerahi Kenaikan Pangkat Satu Tingkat oleh Kapolres Seluma
Pemakaman Bripda sony Bintang Alfalah dilakukan di TPU Jalan Beringin Kelurahan Padang Jati Kota Bengkulu pada hari Sabtu 3 Agustus 2024. Pemakaman dipimpin secara langsung oleh AKP Pedi Setiawan Kabag SDM Polres Seluma selaku Inspektur Upacara.
Dalam prosesi pemakaman ini, Kapolres Seluma AKBP Arief Eko Prasetyo secara langsung memberikan penghargaan kepada almarhum dengan kenaikan pangkat satu dari Bripda menjadi Briptu.
“Ini duka mendalam dan kita sangat kehilangan, kita juga memberikan reward kepada almarhum, kenaikan satu pangkat,” ujar AKBP Arief Eko Prasetyo saat dikonfirmasi di pemakaman almarhum.
Gugurnya personel Satreskrim Polres Seluma, Bripda Sony Bintang Alfalah saat bertugas mengungkap kasus penganiayaan, menjadi sorotan perhatian banyak orang. Duka dan kebangaan yang mendalam terhadap sosok Bripda yang satu ini telah memberikan pengabdian tertinggi terhadap bangsa dan negara. Meskipun bertugas belum genap 2 tahun tepatnya 1 tahun 5 bulan. Namun jasa dan kontribusi yang kini briptu almarhum Sony Bintang Alfalah cukup banyak dalam mengungkap kasus di wilayah hukum Polres Seluma.
Average Rating